KEBANGKRUTAN Negara Jadi Ancaman Bagi Indonesia - Kebangkrutan masih menjadi ancaman bagi Indonesia. Ancaman kebangkrutan bangsa tidak hanya terjadi pada 1998.
Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara Franz Magnis Suseno mengingatkan ancaman kebangkrutan masih mengintip Indonesia.
Usai mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden di ruang Sidang Paripurna I Kompleks MPR, DPR, dan DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8), ia menyatakan bahwa kebangkrutan negara bisa muncul dari korupsi yang merajalela.
"Korupsi bisa menjadi bibit kehancuran. Itu terjadi dengan sendirinya," ujarnya.
Sebelumnya presiden menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak berada di bibir kebangkrutan. Presiden memastikan ancaman kebangkrutan karena merasa yakin bahwa fase reformasi 1998 sudah dilalui.
Namun bagi Franz Magnis, ancaman ini masih tetap ada. Menurutnya Indonesia masih tetap menghadapi masalah-masalah yang tidak terselesaikan. Permasalahan ini salah satunya adalah korupsi yang cenderung merusak beberapa dimensi kebangsaan, termasuk demokrasi.
"Dan ini juga yang disebutkan terhadap korupsi. Sekarang korupsi merajalela dan money politik sampai tidak terelakkan. Itu bisa mengancam negara untuk gagal," tegasnya.
Ia menyarankan presiden melakukan penyelesaian baru untuk menghadapi masalah ini. Penyelesaian ini harus dilakukans ecara tegas dan teratur. Jika tidak maka ancaman kegagalan ataupun kebangkrutan negara akan terus mengintip Indonesia.
"Demokrasi hidup dari kesadaran rakyat bahwa mereka, yang memimpin dan dipilih sepenuh hati memajukan masyarakat. Kalau bukan itu, maka ya habis," tandasnya.
http://wiki.bestlagu.com/nasional/164242-kebangkrutan-negara-jadi-ancaman-bagi-indonesia.html
Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara Franz Magnis Suseno mengingatkan ancaman kebangkrutan masih mengintip Indonesia.
Usai mengikuti Pidato Kenegaraan Presiden di ruang Sidang Paripurna I Kompleks MPR, DPR, dan DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8), ia menyatakan bahwa kebangkrutan negara bisa muncul dari korupsi yang merajalela.
"Korupsi bisa menjadi bibit kehancuran. Itu terjadi dengan sendirinya," ujarnya.
Sebelumnya presiden menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak berada di bibir kebangkrutan. Presiden memastikan ancaman kebangkrutan karena merasa yakin bahwa fase reformasi 1998 sudah dilalui.
Namun bagi Franz Magnis, ancaman ini masih tetap ada. Menurutnya Indonesia masih tetap menghadapi masalah-masalah yang tidak terselesaikan. Permasalahan ini salah satunya adalah korupsi yang cenderung merusak beberapa dimensi kebangsaan, termasuk demokrasi.
"Dan ini juga yang disebutkan terhadap korupsi. Sekarang korupsi merajalela dan money politik sampai tidak terelakkan. Itu bisa mengancam negara untuk gagal," tegasnya.
Ia menyarankan presiden melakukan penyelesaian baru untuk menghadapi masalah ini. Penyelesaian ini harus dilakukans ecara tegas dan teratur. Jika tidak maka ancaman kegagalan ataupun kebangkrutan negara akan terus mengintip Indonesia.
"Demokrasi hidup dari kesadaran rakyat bahwa mereka, yang memimpin dan dipilih sepenuh hati memajukan masyarakat. Kalau bukan itu, maka ya habis," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar